Koleksi Cake Hias saya...semuanya coklat...

Saya adalah 1 dari sekian juta orang yang mengemari coklat. Karena apa? karena enak...hehhe. Ga usah mikir yang susah. Enak. Dan saya baru belajar buat black forest pertama kali tahun 2005, karena "TERPAKSA". Hasilnya...lumayan. Sayang, dokumentasi di MC yang hilang...padahal, menurut saya ...itu adalah mahakarya...hehhee...

Berikut ini, beberapa cake hias yang berhasil saya buat,...siapa tahu ada yang tertarik pesan pada saya...kalaupun tidak (semoga iya..) untuk dokumentasi pribadi. Resep hampir semua saya adaptasi dari Goodhousekeeping...majalah kuno..terbitan tahun 80-an. Semua dibalut dengan coklat bukan creme. Saya orang yang tidak suka menghias cake dengan creme....ribet dan kotor...nyucinya malas..

Oh ya..selain coklat, saya paling suka menghias kue dengan buah2an...entah kenapa...tapi yang jelas lebih gampang dan lebih menarik menurut saya. Disamping tentu saja, bisa menetralisir gula yang berlebih dari cake-nya...bener ga sih???

1. Cake ini saya buat untuk adik saya, Sasa ketika berulang tahun ke-7, permintaan yang mengharukan saat itu...hmmm


2. Cake Ulang tahun Sa yang ke-8, kalo yang ini permintaan mengharukan dari adik saya Atut..karena dia tidak pernah pulang saat Sa mulai bertambah umur...


3. Kalo yang ini sebenarnya bukan hasil saya...hanya ini dipersembahkan adik-adik saya ketika saya berkurang jatah hidup 2 tahun lalu..coklat putih dengan cherry..


4. Cake kukus special untuk adik saya Wahyu ketika saya masih ada di Suak...hanya kecil tapi saya buat dengan kesungguhan hati....


5. Masih cake kukus..karena ga punya oven di Suak. Birthday cake special untuk Sayangku Rakha...maaf ya, kondisinya saat itu terbatas..yang ada dikulkas hanya itu sayang...tapi suka kan?

Bisnis kecil : Makanan ringan dan cukup sehat untuk Anak di sekolah

Seperti tulisan saya sebelumnya, sudah 2 minggu ini membuat makanan kecil untuk dipasarkan di sekolah. Dan Alhamdullilah, Jumat kemarin sudah mulai nambah orang lagi yang memasarkan. Anak SMA depan rumah. Dia memasarkan produk saya ini di lingkungan SMA..ke teman-teman sekolahnya juga. Sekali lagi, saya coba buat makanan sehat, menkenyangkan, dan murah. Dan Semua harganya Rp. 1000,00. Masalah untung, insya Allah adalah, dan yang penting (dan amat mengharukan), Ani (anak yang bawa makanan saya ke teman-teman SMAnya) bilang bahwa dia senang bisa punya uang saku sendiri, tanpa minta dari orang tuanya lagi. Nominalnya tidak banyak, tapi dia bisa dapat uang saku gratis setiap hari. Alhamdullilah...semoga ini berkah buat kami semua..Amin


1. Pancake lipat, dengan toping coklat. Harga Rp. 1000,00, Laris manis, anak-anak sangat suka coklat. Sebenarnya siapapun bisa membuat ini dirumah...



2. Martabak Mie
, ini favorit anak SMA...jangan lupa sertakan cabe rawit untuk mereka...(karena saya kemarin lupa, karena biasanya saya bawa untuk anak-anak kecil ga pedes)


3. Nasi Goreng Pattaya, daripada mengundang banyak pertanyaan saya pake nama nasi goreng bungkus telur saja, hmmm...anak kecil langsung penasaran dengan nasi goreng ini...laris manis...jangan lupa, sertakan saos cabai (untuk anak besar) dan atau saos tomat...(yang ini mending buat sendiri..


4. Roti Jala...(modifikasi dari Pancake), untuk roti jala, saya pake filling coklat juga, di tambah keju di dalamnya, Hasilnya....alhamdullilah ..laris manis..


5. Eclairs...yang ini..baru praktek. Jadi wajar kan kalo bentuknya ga genah...hehhe.. Tapi hasilnya lumayan kan?..larisssss manissssss.....


Setiap hari, untuk dipasarkan di 2 tempat, saya bisa memasarkan sekitar 100 kue setiap hari. dengan harga Rp 1000/kue, maka bisa dihitung sendiri berapa omzet harian. Bisa dibayangkan kalo lebih banyak tempat lagi. Menurut saya, yang saya coba pertahankan, rasa, bentuk penyajian dan tentu saja...makanan sehat. Anda tertarik????....ayo bareng saya...

Seperti Dejavu

Rasanya tidak ingin curhat disini lagi,...tapi ingin menuliskan ini. Harus mengambil nafas lebih dalam dan harus siap "merapatkan" diri kembali pada Sang Empunya hidup, Allah SWT.

Kejadian demi kejadian berjalan seperti tahun 2004, yang terpikir sekarang seperti dejavu...dan ternyata, diri ini bisa bersikap lebih tenang...karena kami sudah tidak tahu lagi akan bersikap lain. Kami sudah pasrah...

Kalo Allah sudah berfirman, "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ”Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan secara sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ” (Al-Baqarah: 155-157)", maka yang perlu kami siapkan sekali lagi adalah....SABAR dengan terus melangkah menyempurnakan iktiar kami. Dan seraya berdoa dan saling menguatkan antar diri kami...

Untuk Anak dan Kantong kita


Kepepet...adalah kata ajaib yang sering membuat banyak orang secara cepat atau lambat bisa berubah karakter, ide atau bahkan nasib. Banyak cerita orang-orang sukses yang berawal dari "kepepet". Karena memang benar, otak akan dipacu bekerja, dan menurut saya semua bagian otak, akan dipacu bekerja untuk menghasilkan sesuatu. Kreativitas akan muncul dan terkadang spontan tanpa pikir panjang.

Tapi dari spontanitas ini terkadang banyak keuntungan yang bisa kita dapat. Orang kepepet biasanya sudah memikirkan lagi resiko yang mungkin timbul, walaupun ada jeleknya. Hanya saja, keberanian ini terkadang tidak muncul jika orang dalam keadaan nyaman atau normal. Kalau dalam agama saya, mungkin saat ini pertolongan Allah datang. Ketika kita sudah mentok (karena banyak hal, dan hati sudah tawakal..saat itulah pertolongan Allah SWT akan datang.

Adalah saya. Saat ini saya sedang kepepet. Kepepet kebutuhan, kepepet ide, bingung mau melakukan apa dengan keadaan serba terbatas. Sabtu pagi kemarin, saya memutuskan untuk meng"hibernasi"kan warung untuk sementara waktu. Ada masalah serius yang membuat saya melakukannya.

Kebutuhan terus mendesak, membuat saya putar otak dengan segala keterbatasan. Hari minggu pagi, saya ingat waktu itu, seperti biasa saya liat anak-anak didepan rumah jajan makanan. Menurut saya, makanan yang mereka beli sama sekali tidak sehat. MSG dan segala tetek bengek "sampah" yang akan membuat mereka jadi sakit. Dari sini muncul ide, dan terutama karena saya teringat lagi adik saya, yang sudah mulai suka jajan. AKhirnya, Bismillah saya bicara pelan padanya, dan alhamdullilah dia mau membantu saya membawakan makanan yang akan saya buat. Keuntungan saya adalah adik saya sudah terbiasa berjualan barang ke teman-teman sekolahnya.

Jadilah mulai hari senin, kami membuat makanan yang "dalam catatan" juga disukai adik saya. Hari itu kami berdua membuat burger mini dari roti prancis murahan dari sebuah toko roti di kota kami. Dalamnya kami isi dengan keju dan daging lembaran pula. Kami sepakat menjual dengan harga Rp 1000,00. Saya yakin dengan porsi seperti itu, cukup mengeyangkan anak-anak. Dan yang mengembirakan semuanya habis. Dan ada yang lebih mengejutkan, adik saya membawa catatan pesanan burger dari teman-temannya dan berjumlah 50 buah. Yang saya pikirkan....Ini peluang...kenapa saya tidak gunakan.

Sudah 5 hari ini saya membuat panganan sehat untuk dijual di sekolah. Berganti-ganti menunya. Ada nasi goreng thailand, panekuk. Jumlah yang kami jual terus naik dari hari ke hari. dan Tadi siang saya menyiapkan 50 buah dengan 2 macam menu. Laris manis alhamdullilah. Yang penting, untuk menarik anak-anak, bentuk makanan menarik. itu yang pertama, Yang kedua tentu saja, harus sehat.

Mau tau keuntungan? Sangat lumayan ternyata. Dan keuntungan itu nyata. Mungkin kecil nominalnya buat saya jaman "dahulu kala", tapi buat saya sekarang...itu sangat lumayan. Hampir 200%. Tidak heran pula, keluarga teman adik, ada yang menyekolahkan ke 5 anaknya ke universitas hanya dengan berjualan risoles.

Saya ingin berniat, tetap menyediakan makanan sehat, tanpa pemanis buatan, tanpa MSG, tanpa bahan yang membahayakan mereka. Mereka bisa makan jajanan sehat tanpa resiko, dan kami bisa bertahan hidup dengan melakukan ini. Boleh dicoba, yakinlah bahwa ini peluang besar..

Gourami Soup


After Ied, we still have a gourami in our refrigerator. Can you imagine? in Ied until yesterday, we was consumed many kind of "fat". And we got bored of it. So, i took gourami, some simple vegetables, and then "Mix" them in my pot. This recipes is very simple and just spend 30 minute to made it. Try this and serve them to your lovely family, i quarantee that this soup is "nyekamin"..and good for your health...

Recipes :

1 kg gourami (better if fresh)
1 cm ginger
3 garlic
7 red onion
1 tea spoon white pepper
1 Tomato
celery and onion leaf (scallion?)
Kemanggi Leaf
sugar and Salt (depend on you)
maggi block or other (just a little bit)

Adakah Perpisahan itu akan menghilangkan semua?


Saya, adalah orang yang tidak seratus persen percaya pada perpisahan. Saya adalah orang yang sangat percaya, bahwa dunia ini hanya selebar daun kelor. Kemanapun kaki melangkah selama masih ada di dunia, maka insya Allah akan dipertemukan. Jika tidak bertemu langsung secara fisik, maka kenangan atau apapaun, dalam bentuk apapun pasti akan mempertemukan kita.

Seperti halnya satu jejaring sosial yang sedang meledak, maka semua orang bertaut satu sama lain. Mungkin tidak secara langsung, tapi ada saja jalan yang bisa menghubungkan kita semua.

Sempat menghilang dan putus kontak dengan teman-teman, teman main, SD, SMP, SMA dan kuliah, membuat hidup saya serasa ada yang hilang. Ini perasaan saya yang sebenarnya. Entah saya yang menghilangkan diri atau mereka yang menghilang.

Dulu, seringkali ketika saya pulang kerja dengan berjalan, saya pandang langit. Dalam hati saya bilang, saya dulu punya banyak teman, tapi dimana mereka sekarang.
Dengan keterbatasan sinyal dan macam-macam, saya menghilang dari peredaran. Beruntung saat itu dengan fasilitas internet gratis kantor (itupun baru tahun 2007) di kantor lab saya, semua menjadi sedikit berubah. Mulailah saya bertemu dengan teman kuliah saya. Isroi. Darinya saya mulai tahu sedikit demi sedikit teman2.

Kemudian ada Enik. Dan saya menemukan jejaring Facebook, dan akhirnya bertemu teman SD, SMP, SMA, Kuliah, teman main dan handai taulan. Serasa lengkap lagi hidup saya.

Sekarang, berada di kota saya, lebih memudahkan saya bertemu dengan mereka. Perpisahan sekian tahun, tidak menghilangkan semua. Ada kenangan, ada rasa pertemanan yang semakin kuat. Walaupun mungkin dulu kami tak akrab. Tapi sungguh, bahagia bertemu dan menemukan kalian kembali. Pertemanan yang semakin akrab, membuat jiwa semakin lengkap.

Semoga pertemanan kita membawa hal baik. bukan hanya pertemanan tanpa makna kawan. Ternyata perpisahan kita di masa lalu, tidak menghilangkan semua hal. Akan ada saat bertemu, dan semoga saat itu menjadi saat terbaik bagi diri kita. Demikianpun dengan saya....

Malam Takbir Ramadhan 1431 H


Takbir malam ini, tahun ini, terasa lagi dalam keluarga saya. Terasa haru, karena kami sudah melewati 1 tahun dari ramadhan tahun lalu. Terasa haru, karena sudah 30 hari melalui ramadhan yang penuh berkah. Terasa haru, karena itu berarti akan berpisah dan menunggu 11 bula lagi untuk sampai padanya. Terasa haru, karena ...kami sekali lagi akan melewati tanpa keluarga yang lengkap.

Takbir malam ini, tahun ini, bagi saya pribadi, sulit dibayangkan. Saya rindu suasana dulu, ketika saya mengantar zakat dengan almarhum Bapak. Sekarang...saya mengantar sendiri untuk diri saya dan adik saya. Ada hal yang membuat saya terkadang sedih tapi justru tidak bisa mengambil sikap.

Ketika ramadhan tiba, terutama, maka akan banyak orang yang datang ke rumah. Ini sudah terjadi beberapa tahun. dari 2005 tepatnya. Dan terus terang saya tidak menyaksikan ini sendiri. Ada zakat fitrah yang diberikan pada adik saya, Sasa. Sedih..

Semua orang pasti tahu, siapa saja yang berhak menerima zakat. Yatim piatu salah satunya. Dan adik saya masih digolongkan dalam golongan ini. Rasanya saya ingin menolak bilang, kawan, saudara...saya masih bisa, Tolong. Tapi saya pernah dengar seseorang bicara pada saya, "Orang-orang itu sayang Sasa es, dan mereka juga ingin dapat pahala, biarkan saja". Tapi saya khawatir, adik saya akan terbiasa dengan ini, jawab saya saat itu. Lanjut dia, "Latih adikmu untuk suka berbagi juga dengan orang lain, jangan latih dia hanya mau menerima saja". Anda tahu, sampai sekarang...saya sedih dan mending berusaha menghindar dan pura2 tidak tahu..jika ada yang memberi.
Tugas kami kakaknya ternyata berat setelah ini, melatih dia untuk lebih suka tangan di atas.

Maafkan saya teman, saudara, handai taulan jika saya merasa seperti ini. Tapi insya Allah saya akan berusaha, sebisa mungkin, adik saya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih atas kasih sayang kalian padanya. Tapi jujur saya lebih senang jika membantu kami melatih dia untuk bisa seperti kalian....

SLAMAT HARI RAYA IDUL FITRI...
TAQABALALLAHUMINNAWAMINKUM...
TAQABAL YA KAREEM..
Semoga Allah menerima semua amal kebaikan kita semua..Amin..

Perjalanan dengan guyuran hujan...


Kemarin sore, saya mengunjungi teman saya di warung. Karena saya janji akan membawakan buah tangan pada teman saya sebenarnya. Tapi karena Hamdan, nama teman saya ini, keburu pulang, akhirnya kami berdua, saya dan frida memutuskan mengatarkan bebek ke rumahnya. Sebenarnya tidak jauh, masih diperbatasan Banjarnegara purbalingga, tapi karena harus masuk jalan lintas kecamatan serasa jauh jadinya.

Perjalanan penuh dengan air hujan!...ditemani air hujan terus maksudnya. Dingin, dengan sepeda motor dan hanya dengan jas hujan yang bocor sana sini. Dari Purwokerto, sudah harus pakai jas hujan, eh ternyata hingga pulang. Perjalanan dari bukateja, kami ambil arah lurus...desa apa saya lupa. Tapi yang jelas, sepanjang jalan ada pohon mangga di kiri kanan. Inilah yang kusuka dari Purbalingga, setiap desa punya ciri khas sendiri. dan Masih sangat asri..rapi. Masuk ke wilayah rakit, bau wangi melati (ah hati saya masih ga enak nyebut bunga ini) menyeruak sepanjang perjalanan kami walau saat hujan deras. Tumben amat kok semerbak banget.

Rakit adalah salah satu desa di Banjarnegara yang memang mengkhususkan diri pada pertanian melati teh, orang Rakit menyebutnya sebagai melati gambir. Melati jenis ini berbeda dengan melati hiasan pengantin (melati menur, mereka biasa sebut). Daun lebih kecil, batang lebih banyak dan melati jenis ini lebih kecil pula. Tak akan pernah bosan perjalanan melewati ini...kiri kanan jalan hanya berisi ladang pertanian. hijau...

Sampai di SD kincang, kami belok ke arah kiri...wow...seperti di ubud. Terasiring...bersisian dengan irigasi yang berkelok...indah dan nyaman sekali untuk tempat pertanian. Ternyata masih 1 km kami masuk kedalam hingga sampai rumah Hamdan. Sungguh kampung yang sangat produktif. Pertanian dan perikanan, dan satu lagi...dinginnnn sekali kampungnya. Pantas Hamdan doyan tidur di sini.

Terjebak hujan hingga 2 jam di rumah Hamdan, kami bercerita seputar melati gambir. Hasil pertanian yang berhasil mengantarkan Hamdan hingga alih jenjang di Fakultas Pertanian. Hebat. Siapa sangka, bunga kecil yang pada saat tertentu hanya menghasilkan Rp 500 per kilo bagi pemilik lahan, bisa menyekolahkan anak hingga hampir sarjana. Kehidupan mereka sangat layak, mungkin lebih layak dibandingkan para pegawai di perkotaan. dan yang jelas, Damai sekali di kampung kincang ini.

Kata Bapak Hamdan, saat ini harga melati sedang bagus karena tidak sedang musim. Bisa mencapai harga Rp 18.000,00 per kilo basah. Dan bila dikurangi ongkos pemetik, petani seperti Bapak Hamdan masih bisa beroleh Rp. 13.000,00 per kilo basah. Bapak bilang, setiap hari, mereka bisa mengumpulkan 15-20 kg melati gambir.

Pemetikan melati gambir ternyata dibatasi oleh waktu, jam 1 siang, sudah harus terkumpul, dan bila tidak akan ditinggal oleh pengepul. Mereka memulai memetik pagi hari jam 6, dan ada 2 tugas, pemetik dan pemangkas batang. Pemetik bertugas mengambil kuncup melati, yang mekar tidak bisa diambil. Sementara pemangkas, harus dilakukan setiap hari untuk menumbuhkan semian baru yang nantinya akan tumbuh bunga baru. Bila tidak, maka melati tidak akan berbunga dan akan mati. Dan menurut ibu, bunga ini, tidak bisa tumbuh disembarang tanah dan tempat. Bisa tumbuh tapi tidak berbunga denga optimal. bahasa ilmiahnya..Untuk budidaya melati secara komersial diperlukan tanah yang remah, porus, berpasir dan juga kaya bahan organik yang telah terdekomposisi (Pizzetti dan Coaker, 1968). Jadi yang suka melati...siap2lah untuk menjadi tanah yang bisa membuatnya berkembang, tidak hanya tumbuh saja..

Obrolan ngalor ngidul yang banyak ilmu, hujan diluar masih deras dan tambah deras. Akhirnya kami memutuskan pamit. Hujan yang deras sepanjang jalan, tidak mengurangi harumnya melati dan pemandangan indah dari mulai rakit, karang cengis, Kemangkon, Jetis, Toyareka hingga Blater. Jalur alternatif dengan banyak keindahan khas pedesaan. Perjalanan indah yang mungkin juga kadang sulit ditemukan di daerah seperti Purwokerto, walaupun bersebelahan.

Finally...i said... by Dwi Esti on Tuesday, August 7, 2010 at 11:38pm

Been running from this feeling for so long
Telling my heart I didn't need it
Pretending I was better off alone
But I know that it's just a lie
So afraid to take a chance again
So afraid of what I feel inside.......................But I need to be next to you

Penggalan lagu Leigh Nash ini..adalah gambaran hati saya sekarang. Jam ini...saya merindukannya. Walaupun saya tahu....itu hanya ada dalam impian saya saja. Dan perasaan seperti ini ... adalah yang paling saya benci....dari dulu. Tapi saya tahu....ini yang seharusnya terjadi....

Tidak ada sesuatu kejadianpun tanpa ijinMU...saya mempunyai perasaan inipun pasti atas ijinMU. Dan saya ingin mengatakan kepadaMU Rabb....

Hamba mohon...
Jika perasaan ini bukan hak saya....Tolong, ambil kembali dari hati saya.,,,

Dwi Esti saya senang bisa menulis ini ...ungkapan hati saya..and thank to FB yang sudah membuatt saya bisa menghiden ini dari semua orang.
August 7 at 12:31pm

Dwi Esti Rabb...saya senang karena akhirnya ada komentar di status saya. Engkau pasti tahu....Engkau kan Maha Tahu. Tapi hamba mohon....ambil ini dari hati saya. Saya butuh bertahan Rabb...
August 7 at 3:08pm

Dwi Esti Rabb...Wahai Yang Maha Tahu isi hati...sampai kapan saya harus membohongi diri saya sendiri, jikalau perasaan ini semakin kuat. Rabb...Jangan jadikan perasaan ini menjadi maksiat bagi diri hamba..
Rabb...ampuni hamba jikalau rasa ini salah d...See More
August 8 at 10:39pm

Dwi Esti Rabbku Yang Maha Rahim....tolong saya...menata hati saya...
August 9 at 10:20pm

Dwi Esti Rabbku...jikalau malam ini hamba bisa tersungkur di hadapanmu..insya Allah akan hamba lakukan. Rabb....hamba ingin menangis dihadapanMu..hamba lemah Ya Rabb. Ampuni hamba...ampuni hamba Ya Ghoffar. Jika ini bukan yang terbaik untuk hamba...hamba Mohon..Jangkan Kau biarkan hamba terus mengharap. Jadikan diri hamba iklas apapun yang telah Kau tuliskan bagi diri hamba.....Engkaulah sebaik-baik penolong bagi diri hamba...
August 9 at 10:52pm · Like ·

Dwi Esti Rabbku..Lindungi saya, adik2 saya dan orang2 yang saya sayangi, termasuk mas adi dalam KeberkahanMu di Bulan sucimu ini. Berikan kami kesehatan pikiran, kesehatan jasmani...agar kami bisa melalui Bulan suciMu denga hati iklas. Tambahkan ilm...See More
August 10 at 11:34pm · Like ·

Dwi Esti saya ingin dia sehat...
August 12 at 1:28pm · Like ·

Dwi Esti Rabb...dibulanMU yang indah ini, saya pasrahkan hati dan diri saya kepadaMU. Saya sudah tidak mampu lagi untuk membohongi diri saya sendr, tapi saya juga tidak bisa berbuat apa2 lagi. Ini semua dalam genggamanMu...hamba pasrah pada ketentuanMu.
August 13 at 10:45pm · Like ·

Dwi Esti Rabb...saya ingin menanyakan bagaimana keadaannya sekarang, apakah sehat..tapi saya sudah malu melakukannya. Engkau Maha Penjaga...Tolong jaga dia..
August 14 at 11:34pm · Like ·

Dwi Esti setiap saya menemukan keindahan...saya ingin membagi dengannya..
August 16 at 11:07pm · Like ·

Dwi Esti Rabb...Engkau pasti Tahu, ada rasa perih dalam dada ini, stiap kali tidak menanggapiku...apalagi bila ada yang berkata bahwa dia sedang bermimpi tentang orang lain...Rabb...tolong hamba...
August 18 at 4:46am · Like ·

Dwi Esti Rabb....tolong saya....i hate this feeling..

August 24 at 10:25pm · Like ·
Dwi Esti Allohu Rabbi...hari ini...ingin kurendahkan suaraku dan kutundukkan wajahku
hamba ingin mendengar kata hati hamba sendiri...
hingga hamba menulis ini....hamba menyanyanginya...
dengan alasan yang hingga saat ini belum bisa kutau...
Jaga dia de...See More
Sunday at 11:44pm · Like ·

Jengkol dan Pete....apa mau anda lepas juga? Peluangnya?


Bisa tertawa ya melihat awal judul ini. Saya sendiri memang bukan orang yang suka menyantap buahan ini. Terus terang tidak bisa merasakan dibagian mana nikmatnya buahan ini. Sebagian orang ditempat kerja saya dulu gemar sekali menjadikan kedua buahan bau ini dalam menu makanannya. Pithecollobium jiringa atau Jengkol merupakan tanaman khas Asia tenggara. Demikian juga dengan petai (Parkia speciosa).

Tapi ternyata memang banyak yang gemar menjadikan kedua buahan ini sebagai teman makan. Penambah nafsu makan kata teman saya. Wah kalo bisa menambah nafsu makan, buat saya bisa ngeri..hehehe. Makanan yang identik dengan "segmen bawah" ini (saya agak tidak enak menyebutnya) beberapa tahun lalu sempet mengejutkan saya. Bukan karena baunya. Karena potensi usaha yang dimilikinya.

Beberapa hari ini di Home FB saya, sedang banyak orang membagi note tentang kekayaan negeri ini yang selama ini sudah dikeruk habis-habisan oleh perusahaan-perusahaan asing. Alhamdullilah ada yang mengingatkannya kembali, padahal banyak majalah sudah mengulas habis masalah ini jauh-jauh hari bahkan tahun yang lalu. Tapi satu yang saya agak sayangkan, yang dibahas hanya kekayaan yang kasat mata saja. Okelah...kalau itu anda merasa sulit mencegah, kita pertahankan yang masih benar-benar kita pegang. Ada banyak kekayaan alam. Salah satunya petai dan Jengkol.

Pasti tertawa lagi dengan pernyataan saya. Semoga anda sedikit bisa menahan tawa setelah anda membaca cerita saya. Ketika saya masih kerja di Lampung, saya baru tahu, buahan "segmen bawah" ini bisa menjadikan seseorang menjadi eksekutif. Apa lagi ini?

Saya cuti 2 bulan sekali dan biasa pulang cuti mengunakan 2 kendaraan umum, kalau tidak kereta api ya bis langsung dari Lampung. Hehehe...agak sombong sedikit...bukan apa2 sebenarnya...masa saya sudah capai kerja naik kendaraan yang biasa saja. Dan alhamdullilah, saya masih bisa memilih kendaraan yang berAC, dengan kursi yang bisa diatur. Susah men....eksekutif klas.

Dalam bus langsung Jurusan Jogja dari Lampung ini, sering sekali saya bersama seorang laki-laki, masih muda, Dandanan Oklah..keren. Biasanya saya duduk sebelah dengan dia. Karena saya berlangganan, maka tempat duduk biasanya juga tidak berpindah-pindah. Awalnya saya hanya berujar saja dalam hati, "eh sering sekali saya bareng orang ini". Tapi terus terang saya tidak pernah menanyakannya. Sudah tahu ya sudah. Cuma yang saya tahu, dia selalu memakai tas pinggang dan Hpnya banyak. Hanya itu, dan kebiasaan saya sekarang begitu sudah di bis, keluarkan buku, kalau capek,...tidur.

Sebelum sampai Purwokerto, bus Jurusan Jogja ini hanya berhenti 1 kali, di daerah Indramayu. Dan biasanya itu pukul 1 atau 2 pagi. Tapi bila ada orang ini, Bis akan berhenti berkali-kali mulai dari daerah cirebon hingga nanti saya turun di Ajibarang. Walaupun tidak pernah lama. Dan laki-laki disebelah saya ini selalu teriak dari sebelah saya kepada kenet, "1 net", atau 2 atau 3. Saya yang masih tertidur kadang kaget, "orang ini apaan sih, mbok yo maju wae ngopo", ujar saya dalam hati. Agak kesel. Dan satu lagi yang buat kesel, Hpnya pasti selalu bunyi bila sudah masuk daerah kanci..brisik..krang kring. Mana ringtone jadul yang dipasang...karena memang ke-3 hpnya model jadul semua..hehehe.

Suatu kali keluar daerah prupuk orang ini sudah buat brisik sekali.ternyata Hp-nya mati semua. Pusing banget sepertinya. Dia tahu saya sudah bangun, akhirnya hp saya yang dia pinjam, "mba saya boleh pinjam hpnya? saya mau telpon, Hp saya low bat semua", kata dia. Saya mempersilahkannya, dan dia menelepon seseorang. Setelah mengembalikannya, dia bilang ke saya, baru menelepon seseorang di daerah ajibarang. Dia mau menurunkan barang, suruh orang menunggu di sana.

Seperti biasa, saya penasaran, saya tanya barang apa. "Jengkol dan Pete mba," jawab dia. Makin penasaran, saya tanya lagi. Akhirnya kami bercerita. "Saya dagang Pete dan Jengkol mba, saya ambil dari lampung. Tepatnya dari daerah Lampung Timur. 2 hari sekali saya bawa ke Jawa. Saya sudah punya pelanggan dari daerah Cirebon, brebes, Ajibarang, Kebumen, Jogja dan Klaten. Karena saya ngejar Pasar Bukaan pagi, saya pake bis ini", terperangah saya. Dalam pikiran saya, apa ga rugi ya?..penasaran saya tanya. "Buktinya saya 2 hari sekali mba. Sampe klaten besok siang, istirahat sebentar, saya berangkat naik kereta ke gambir. Pake Taksaka, sambung damri langsung ke Lampung. Begitu terus mba. Sekali bawa, saya biasanya bawa 15-20 karung jengkol dan pete. Per karung 100 kg", lanjut dia.Haaahhhh...mlongo saya.

Bisa anda bayangkan, di lampung petai (aduh satuan saya lupa), satu ikat besar isinya 100 sisir, di daerah suak tempat saya kerja, hanya berharga 15-30 rb. Di Jawa, 1 sisir bisa berharga 1500-3000 rb rupiah. Berapa untung tiap 1 sisir? 10-15 kali untung. Busyet.....Belum lagi jengkol. Dilampung, kata dia, 1 kg jengkol di petani hanya 1500-2000 rupiah. Begitu dijual bisa sampai 8000-12000 per kg. Berapa kali keuntungan coba?

untung jengkol saja, keuntungan kotor sudah 6 juta sendiri. Belum lagi petai. dan ini lebih banyak dari jengkol. Dan itu 2 hari sekali. Keuntungan bersih per bulan?...OMG.

Saya tidak pernah menyangka ternyata barang bau ini...bisa membuat jadi kaya juga. Pantas sekali naik kendaraan eksekutif tidak pernah merasa berat. Saya..hanya tahu dia lulusan SMA di klaten. Dulu dia hanya iseng saja, membantu ibunya jualan jengkol dan pete di pasar klaten. Tapi pasokan terkadang susah. Akhirnya ada seorang teman yang bilang kalau di Lampung banyak sekali pete dan Jengkol, akhirnya dia iseng ke daerah berhen. Dan dari situ memang pasokan terbesarnya. Kalo dihitung tahun ini dia masih jualan berarti sudah 6 tahun. Sayang...saya lupa nanya namanya.

Pete dan jengkol kekayaan alam yang tidak kalah hebat dari potensi laut, batubara, emas, timah, gas dan seabreg kekayaan lain di indonesia. Apa mau kita lepas juga ke orang-orang itu? Jangan salah, kalo orang barat tahu Jengkol punya potensi sebagai obat diabetes, mungkin saja dia akan ambil itu dari kita. Tinggal kita...mau meninggalkan gengsi dengan mengolah dan memperdagangan jengkol dan petai untuk bangsa sendiri...atau nanti...menjualkan petai dan jengkol untuk perusahaan luar negeri tapi kita berdasi?....

It's all depends on You...

Daging Gulung Mie Balut Kulit lumpia


Buat makanan ini sebenarnya karena kepepet. Ide muncul tidak terduga. Kepepet waktu, kepepet bahan, jadi bahan yang ada di lemari es, dikeluarkan saja. Yang beli hanya kulit lumpia, kebetulan "ngiras-ngirus" ke pasar tadi pagi...ketemu kulit lumpia di tempat langganan saya. Ide dasarnya sebenarnya arem-arem mie, hanya saya kombinasi dengan kulit lumpia. 1 resep, kalo daging ga habis, bisa dibuat martabak mini...ngirit bahan, sasa bisa makan sehat...hanya butuh waktu 1 jam (maksimal untuk mempersiapkan ini)

Bahan
1. 3 ons mie telur, rebus tiriskan
2. Kulit pangsit 10 buah
3. 1 buah telor ayam
4. Daun pisang untuk mengukus

Isian
1. Daging cincang (seadanya saja), saya tadi cuma 4 sendok makan (sisaan)
2. Daun bawang/luncang 1 tangkai
3. Bawang bombay 1 butir, iris membualat saja
4. 3 siung bawang putih, keprek, cincang
5. Saos tiram 1 sendok makan
6. Gula pasir, garam secukupnya
7. Merica secukupnya
8. Pala bubuk secukupnya
9. Air secukupnya

Sambal pencit...
hehehe..kalo yang ini rahasia perusahaan...beli gobek, baru dapat sambal..hehehe

Cara membuat
Isian.
1. Masukkan bawang putih cincang, tumis hingga harum. Masukan bawang bombay, tumis hingga harum
2. Masukan daging cincang, tumis hingga berubah warna, masukan air.
3. Masukan semua bumbu, saos tiram, gula garam, merica bubuk dan pala bubuk.
4. Tunggu hingga air agak berkurang, masukkan daun bawang.
5. Tunggu airnya asat...baru angkat

Proses masak
1. siapkan 1 lembar daun pisang, letakan kulit lumpia.
2. Campur mie yang telah direbus tadi dengan telur kocok (1 butir)..fungsinya hanya perekat saja.
3. letakkan di atas kulit lumpia. isi dibagian tengah dengan daging cincang. gulung kulit pangsitnya, dan bungkus dengan daun pisang.
4. Semat kedua ujungnya dengan lidi (bithing), kukus selama 30 menit
5. Sajikan.
6. Makanan ini tidak perlu digoreng, cukup dikukus saja...lebih sehat, kolesterol lebih sedikit
7. Bon Appetite..

What i got in one year????


Kalau Pandji menulis sebuah buku bagaimana dia bisa menjual 1000 cd dalam waktu 1 bulan, maka saya juga ingin menuliskan pengalaman saya. Bukan bagaimana saya menjual cd, karena memang usaha saya bukan lagu atau musik, tapi lebih dibidang kuliner. Tapi, saya akan menulis apa yang saya dapat selama 1 tahun saya mengelola sebuah warung makan. Janganlah salah, bukan perolehan materi, akan tetapi lebih pada pelajaran berharga yang saya dapat. Harapan saya, pengalaman pindah kuadran saya bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha seperti saya.

Saya tahu, bila dibandingkan dengan banyak orang yang sudah terlebih dahulu terjun kebidang ini, pengalaman saya belumlah seberapa. Tapi perkenankanlah saya membagikan apa yang saya dapat kepada anda.

Saya tidak hendak menakut-nakuti anda, tapi berbagi semangat, berbagi pelajaran yang memang mungkin akan di alami oleh para wirausahawan pemula.

Usaha yang kami kelola adalah usaha bebek goreng khas surabaya, Sego Bebek Samudra cak aji. Merupakan cabang dari kakak sepupu saya sendiri yang sudah 4 tahun ini membuka di kota Cilegon. 1 point keberuntungan saya, pemilik resep adalah kakak saya sendiri, dan atas kebaikan hatinya, saya tidak perlu membayar biaya waralabanya..(hehehe). Satu keuntungan besar bagi pemula seperti kami.

Tanggal 19 Agustus 2009, usaha yang saya kelola ini dimulai. Kami buka di saat Purwokerto dan banyak kota lain sedag marak-maraknya usaha kuliner. Kuliner Bebek maksud saya. Binatang yang punya sirip di kakinya ini, mendadak jadi incaran banyak orang. Image jorok, image amis, image apek seakan terhapus saat ini. Saya sendiri terasa asing dengan olahan bebek. Jangankan memasak, makan dagingnyapun sangat jarang dulu. Ya karena image-image itu.

Image jelek tadi seakan terhapus tahun 2008, ketika bertugas di Anyer, saya sempatkan mampir ke rumah sepupu saya mas Aji. Dialah pemilik resep sekaligus pemilik usaha bebek goreng Samudra Cilegon. Begitu saya makan daging bebek olahannya, lidah saya langsung mengirim respon ke otak saya, mengolahnya dan memberitahukan pada mulut saya, dan saya spontan berkata..."ini enak banget mas aji, seperti bukan bebek"

Semenjak itu, ada semacam impian yang saya pendam dalam hati saya. Saya pingin buka usaha seperti ini juga. Hanya sebatas impian. titik.

Tahun 2009, bulan Juni, selepas cuti, ditempat kerja saya, ada satu kejadian yang membuat saya berpikir keras dan berulang-ulang. Apakah saya akan terus nyaman bekerja di tempat ini? Bulan Juli akhir, saya memutuskan setelah proses berpikir itu, saya memutuskan, saya ingin keluar dari pekerjaan saya. Tapi saya harus bagaimana?

Allah Maha Kaya, ada saja jalan rejeki yang Dia tetapkan bagi setiap hambaNya. Adalah kakak sepupu saya, Mas Toto dan Mas Aji yang membantu saya mewujudkan impian saya. Akhirnya tanggal 19 Agustus 2009, dengan persiapan yang sekarang saya sadari sangat mimim, warung kami dibuka. Sego Bebek Samudra Cak Aji cabang Cilegon di Purwokerto.

Kami bersemangat melakukan pekerjaan baru kami. Apalagi ini adalah usaha yang sama sekali berbeda dengan pekerjaan saya terdahulu. Benar-benar bersemangat. Ada 1 hal yang saya yakini, makanan saya enak, di cilegon laris, pasti di Purwokerto juga laris.

Tapi apakah benar seperti itu?

Seandainya seperti itu, maka saya tidak akan pernah bisa bilang, bahwa sekarang ini, saya punya kekayaan batin yang lebih besar dari sebelumnya.

Jawabannya tidak temanku. Kebetulan, kami buka awal puasa, yang memang sudah dipercaya banyak orang, bulan berkah bagi semua orang. Termasuk pedagang. Jadi pada bulan pertama masih rame.

Cobaan mulai datang di bulan ke-2. Sekitar September akhir, setelah lebaran 2 minggu. Warung kami menjadi sepi. Tapi satu yang patut kami syukuri saat itu, saya sudah mempunya pelanggan tetap, walaupun baru 3 orang. Ketika itu, saya mempunyai 2 orang asisten, dan saya dibantu adik saya dalam urusan administrasi. Penghasilan menurun, biaya pegawai saya waktu itu lumayan tinggi untuk ukuran purwokerto. Bahan-bahan setelah lebaran kala itu masih belum stabil. Tapi cadangan tabungan saya waktu itu masih mencukupi. Jadi masih tenang saja.

Bulan ke-3. Saya ingat betul, pada bulan ini saya sudah mulai berpikir bagaimana cara menaikkan omzet. Sementara, pelanggan belum bertambah, biaya pegawai dan operasional masih tinggi. Akhirnya, stress sudah mulai menyerang saya. Yang ada dalam pikiran saya, saya harus melepas satu orang asisten saya. Tapi masalahnya, bagaimana saya tega bilang ke dia?. Entah bagaimana (yang pasti Allah yang atur), 1 orang asisten saya mengundurkan diri, karena sakit.

1 masalah lepas dari saya. Beban pikiran semakin berkurang. Tinggal kami ber-3 yang ada di warung. Saya dan adik saya bergantian bertugas. Ada shift pagi dan malam. Karena kecapaian dan beban pikiran terhadap warung, mulai bulan ini, saya dan adik saya hampir tiap hari bertengkar. Saya adalah orang yang sudah biasa kerja dengan banyak teman (maaf, anak buah), biasa memerintah, sementara adik saya, anak yang baru lulus dari kuliah yang belum punya pengalaman kerja sama sekali.
Perubahan yang sangat nyata saya rasakan saat itu. Kami yang tadinya tidak pernah bertengkar, sekarang seperti lauk wajib. Dan saya capek. Berbeda pendapat ternyata sangat menguras tenaga dan pikiran. Puncaknya saya sempat memukulkan helm padanya dan itu membuat hati saya sakit.

Kejadian seperti ini terus berlangsung hingga bulan Januari 2010, seingat saya. Bertengkar merupakan menu wajib kami. Tapi saya sadari atau tidak, inilah kesempatan bagi kami untuk menyesuaian diri kami masing-masing. Bekerja dengan saudara, memang harus lebih berhati-hati. Saling menghargai secara profesional, tanpa melihat siapa kakak dan siapa adik. Saya pikir itu kunci utama. Pada saat itu pula, banyak nasehat melingkupi kami. Diantara, ada 1 cerita yang membuat kami berpikir ulang, kami telah lupa niat awal kami berdagang. Keberkahan. Cerita ini berasal dari Bapak teman kami di Solo. Dia, demi keberkahan yang diinginkan, setiap hari, tidak pernah menyisakan 1 makananpun untuk dijual lagi besok hari. Selalu dia bagikan ke orang-orang yang membutuhkan. Inilah yang sudah kami lupakan. Tidak banyak, tapi kami berusaha membersikannya setiap hari.

Alhamdullilah Keadaan warung sedikit membaik, omzet penjualanpun sudah berangsur naik, walaupun masih lambat. Akan tetapi ternyata, sekali lagi, kondisi ini juga tidak merubah kondisi keuangan warung. Masih saja dana cadangan kami keluar. Sehingga bulan Februari, kami sempat berfikir untuk menutup sementara warung kami. Beda pendapat kembali muncul, pertengkaran juga semakin sengit. Dan ujung-ujungnya adalah, fisik dan batin kami terkuras habis untuk ini.

Saat kami sudah mulai lelah, tabungan kami sudah sangat tipis, karena tidak terasa sudah terkuras ke warung. Pertolongan dan jalan keluar mulai ada. Teman, Sahabat dan Saudara. Sebagai seorang yang merasa sudah banyak pengalaman, saya, dengan sombongnya sangat jarang mendengarkan omongan orang lain, saudara sendiri dan terutama Tuhan, Sang Pemilik Rejeki. Ketika bulan Maret awal, saya dalam keadaan puncak kesal lahir dan batin, suatu malam, seperti dipaksa bangun diakhir malam, seperti di urai satu persatu kesalahan saya. Dan akhirnya saya sadari, bahwa keadaan ini harus dimulai dari perubahan diri saya sendiri dahulu. Dan harus jujur. Saya harus terjun sendiri. Mulai dari nol lagi. Dengan melakukan segala sesuatu sendiri

Akhirnya, dengan pemikiran panjang, saya jelaskan pada asisten saya bahwa saya sudah tidak mampu mengajinya. Alhamdullilah dia mau mengerti, dan alhamdullilah disebelah warung saya ada pembukaan kafe. 1 masalah sudah selesai. Akhirnya, mulailah saya dan adik saya, Frida, berdua mengelola warung. Saya belanja, masak dan mengatur keuangan sendiri. Sementara frida bertanggung jawab kepada kerapian warung dan opname barang. Capek sekali, tapi karena tenaga kami sudah habis ke warung, kami menjadi semakin jarang bertengkar. Proses saling mengerti sudah mulai terjadi, walaupun di antara kami masih dongkol.

Bagaimana warung setelah ini? Tidak diduga, pelanggan kami sudah mulai bertambah. Mulai lagi orang baru yang datang ke warung kami. Salah satu pelanggan setia kami adalah hendra dan Lala. Saya sangat yakin, ini jalan Pertolongannya bagi kami. Mereka menurut saya adalah orang yang pandji sebut sebagai Early adaptor (dalam bukunya pandji). Ini keberuntungan saya no.2.

Jujur saja, saya adalah orang yang tidak suka dengan penyebaran brosur. Sehingga saya hanya sekali saja menyebarka brosur, di awal buka warung, dan jumlahnya hanya 500 lembar. dan itupun tidak habis. Kenapa? Karena sasaran saya adalah pelanggan setia. Saya akan jelaskan pada tulisan saya yang lain. Tapi benarlah bahwa setelah kedatangan mereka berdua, pelanggan kami bertambah. Baru saja 1 bulan berjalan, cobaan batin kami mulai datang lagi. Ada warung bebek dengan merek, yang kata orang sudah terkenal, dibuka, persis di sebelah kanan kami. Subhannallah.

Saya tidak hendak bercerita, membual atau bergosip tentang itu. Biarkan saja. Toh jalan rejeki bukan ditentukan manusia. Minggu pertama dan kedua setelah pembukaan warung bebek terkenal itu, omzet kami turun drastis. Dari angka sudah mencapai hampir 10 ekor perhari menjadi 1 ekor perhari, bahkan kami sempat hanya menjual 1 porsi sehari. Bisa anda bayangkan bagaimana jantung dan hati kami ditempa?....subhannallah.
Pertolongan Allah kembali datang, Dia datangkan teman baru saya. mas Adi kuncoro, tempat saya sms berisi curhatan tidak mutu. Alhamdullilah saat itu, dia mau menanggapinya. Dia sering menasehati saya, bagaimana cara mengatasi ini, sholat malam yang selalu dia nasehatkan pada saya. Dan itu sangat berarti untuk saya. Dan satu lagi....The Secret...acuan baru bagi saya bagaimana cara menarik banyak orang masuk ke warung saya.

Inovasi, 1 hal yang kami lakukan untuk memperbaiki keadaan kami. Akhirnya saya belajar masak pada seorang koki. Akhirnya munculah menu baru, bebek goreng bakar dengan percobaan hampir 1 bulan. Lagi-lagi, hendra dan lala membantu saya, hingga tercipta menu bebek bakar yang lain dari yang lain, menggunakan madu. REspon pelanggan .....ternyata ok.

Sedikit, demi sedikit, keadaan mulai berangsur membaik. Tak dinyana pula, cobaan lagi yang datang. Ternyata, koki yang mengajari saya itu, berusaha mencuri resep bebek saya. Gemes bukan main....maaf...kurang ajar. 1 hal juga yang saya lupa, saya hampir lupa menjaga amanat. Kerahasiaan bumbu. Gusti....dan ternyata, dia hendak menjadi koki rumah makan bebek baru di depan alun2 purwokerto. Dan ada tahu, sekarang dia berpindah lagi, di warung bebek depan saya, dan dia yang memperkenalkan sambal yang hampir mirip dengan sambel pencit di tempat kami. Sabar...pelajaran ke sekian.

Bebek goreng dan bebek bakar madu kami, mulai terkenal dikalangan mahasiswa. Peran Early Adapter Hendra dan Lala-lah yang berfungsi. Mulut ke mulut. Keadaan berangsur membaik. Tak dinyana, hendra dan teman-teman suatu saat menciptakan logo gobek dan segala macam kelengakapan termasuk brosur bagi kami. Saya menangis ketika itu. Pertolongan Allah datang lagi. Tanpa saya minta, tanpa saya perintah, tanpa biaya..mereka bergerak sendiri. Membagi informasi dan brosur pada teman-teman mahasiswa.

1 hal yang membuat miris, ketika mereka datang, paket yang hanya bisa mereka jangkau, hanya paket 5, leher atau hati. Daging bebek? berat bagi kantong mereka, 17 rb?. Akhirnya saya dan frida sepakat menganti segmen pasar kami. Dari umum ke segmen yang tidak dijamah oleh pengusaha bebek lain, mahasiswa dan menengah ke bawah. Alhamdullilah kami menemukan supplier yang baik, hingga kami bisa menyediakan daging bebek yang dapat kami sajikan dengan harga mahasiswa, 10 rb rupiah dan kini 11 rb rupiah 1 porsi.

Segmen pasar yang berubah ini, jelas menaikkan jumlah bebek yang kami sajikan tiap hari. walaupun omzet masih dibawah BEP. tapi untuk sementara kami tidak ingin membahas itu, bisa stress. Target kami, pelanggan bertambah lewat mulut ke mulut.

SEkarang, di bulan puasa ini...seakan terjawab sebagian perjuangan batin kami berdua. Dengan dibantu 1 orang part timer (saya ambil dari mahasiswa yang sedang melakukan tugas akhir), Hamdan namanya, kami melayani pelanggan dari pukul 4 sore dan paling banter pukul 20.00 wib. Perjuangan selesai?

Tidak....dan itulah seninya menjadi seorang pedagang. Sabar dan selalu ada hal yang memacu otak kanan kiri bekerja setiap saat. Tapi Demi Allah....nikmat luar biasa. dunia ini, mengubah hidup saya, pola pikir saya, nilai pribadi bagi diri saya, banyak hal. Silahturahmi menjadi satu pintu rejeki. Penghargaan terhadap pelanggan, Menguji kesabaran dan keiklasan hati. Dan terakhir....bahwa Kepasrahan adalah kuncinya. Benarlah sms mas adi kepada saya suatu hari....dan jangan bertanya kenapa, dan saya tidak hendak bertanya.

Sekarang, kekayaan materi...belumlah saya dapat, tapi bila suatu saat, saya sementara meninggalkan dunia ini, saya berjanji....tidak akan pernah saya meninggalkan selamanya. Karena dunia ini....adalah dunia indah dengan 9 pintu rejeki

terima kasih untuk semua orang yang sudah membantu saya...

Sayur Ceker Gambas Asam Manis


Di bulan Ramadhan yang sering kali terlupa adalah asupan sayur, sehingga banyak orang mengalami gangguan pada saluran pencernaan. Salah satu sayur yang jarang saya makan (karena adik-adik saya bilang ga suka) adalah gambas. Orang di daerah Purwokerto biasa menyebutnya sebagai Oyong. Sayuran ini, banyak mengandung air dan pasti seperti kebanyakan sayur lain banyak mengandung mineral. Salah satu alasan adik-adik saya tidak suka sayuran ini, karena hambar sekali saat dimasak. Menurut saya bukan hambar, tapi karena kandungan airnya yang banyak, seringkali bumbu yang sebenarnya sudah pas, terencerkan kembali oleh air bawaan sayur ini. Tapi seperti kebanyakan keluarga ketimun, sayuran ini bermanfaat untuk mendinginkan tubuh dan pasti enak di makan jika diolah dengan tepat.

Resep:

0.5 kg gambas/oyong muda buang alurnya
10 buah ceker ayam (rebus dengan 0,5 L air, air kaldu jangan dibuang)
1 buah wortel sedang, potong setengan lingkaran
0,5 buah kembang kol, iris dan jangan terlalu kecil
2 butir tomat merah segar
5 buah cabai merah besar
5 butir bawang putih, keprek
setengah butir bawang bombay
Garam, gula dan merica halus secukupnya
Saos tiram secukupnya
Kecap manis secukupnya

Cara membuatnya
1. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan bawang bombay hingga harum
2. Masukkan kaldu sekitar 125 ml, masukkan ceker.
3. Masukkan semua bumbu, setelah mendidih, masukan sayuran.
4. Gambas terakhir dimasukan.
5. Siap disajikan.
6. Sayur ini lebih baik disajikan dalam keadaan hangat dan sekali habis.
7. Selamat mencoba.....

Kraca...Menu Khas Ngapak tapi asal dari Demak????


Bingung? mari saya terangkan. Setiap pagi, dalam bulan Ramadhan ini, ada yang berubah dalam jadual harian saya. Lebih santai di pagi hari, karena warung buka pukul 16.00 wib. Perubahan jadual ini, menyebabkan pemandangan di Pasar Manis, Purwokerto-pun berubah. Lebih rame dari hari-hari biasa.

Di depan pasar, akan banyak dijumpai pedagang musiman saat ramadhan. Berderet mereka di depan tembok pasar. Kalau saya tidak salah hitung, ada sekitar 10 orang yang menjualnya. Dan hebatnya, setiap pagi, penuh dengan pembeli. Bila anda ingin memasak sendiri dan berburu kraca, jangan lebih dari jam 7. Karena kraca yang akan anda peroleh sudah sortiran banyak orang.

Apa sih kraca? Anda bisa googling untuk mengetahuinya. Banyak sekali yang sudah mengangkat tentang kraca di media ini. Tapi dengan senang hati saya juga hendak menambahkannya.

Beberapa hari lalu, saya sudah mengunggah gambar kraca. Reaksinya? hehehe...macam-macam. Ada yang bilang ini sih tutut keong!..memang betul. Itu hanya masalah bahasa, di Jawa barat, kraca dikenal sebagai tutut keong. Tapi kalo orang purwokerto, begitu denger kraca, reaksinya langsung....pinginnnn!!!. Lucu ya? Ya itulah seninya di Indonesia. Jadi ingat sebuah iklan, "ini teh susu!", But, i love indonesia much.

Keong ini biasanya hidup di sawah. Gastropoda ini biasanya lebih menyukai habitat yang berair. Perairan dangkal dengan aliran air yang tidak deras. Dan satu lagi yang menarik, biasanya keong ini hidup pada perairan yang jernih dan bersih. Artinya ada 2 menurut saya, 1. Bellamna javanica (keong jawa/sawah)ini dapat digunakan sebagai indikator biologi, 2. tidak perlu khawatir jorok pada saat anda menyantap kuliner ini.

Kraca merupakan santapan dengan kandungan gizi yang sangat tinggi terutama protein. Dan kalau semacam itu, pasti bagus untuk pemulihan kondisi tubuh.

Tapi menurut saya, ada yang lucu, ketika saya membeli kraca mentah di pasar manis. Ketika saya tanya penjualnya, kraca ini dari mana?, dia menjawab dari Daerah Demak. Terus terang, saya kaget. Agak terperanjat maksudnya. Ketika saya kecil, sering sekali saya dan teman-teman sepermainan saya, mencari keong ini dipersawahan sepulang sekolah. Sekarang tidak ada lagi?

"Sampun jarang mba wonten purwokerto, cobi mba'e prentah tiang, ngge madosi teng daerah beji, bayar 50 mawon nek wonten?" Kata si Bapak sambil nyengir sadis. Gludak...sebegitu parahkan?. Kata Bapak itu selanjutnya, satu orang pedagang, saat Ramadhan biasa meng"ekspor" keong dari Demak sekitar 2 ton/3 hari. Bisa anda bayangkan? Kalo saya melihatnya ini peluang bisnis ya? hehe. Bagaimana kalo diternakan saja? tapi lagi-lagi...makanan buatan terkadang menyebabkan citarasa bahan menjadi rusak

Kraca...ini merupakan nama sayur dan nama hewan. Jadi bila anda di Purwokerto, anda menyebut kraca, itu ya nama sayur. Kraca matang. Bila ada tertarik, saya ingin menyertakan resep membuat kraca khas Purwokerto. Dijamin, bebas kolesterol, segar, kaya gizi, dan menghangatkan. Saya malah berfikir, dari tanggapan teman-teman FB..kenapa tidak membuat kraca di ibukota ya? Ada yang berminat?

Resep
Bahan :
1. 1 kg kraca
2. 3 batang sereh/kamijara
3. 1 ruas jari jahe
4. 0,5 ons cabe rawit merah
5. 1 batang laos
6. sedikit kunyit
7. 2 liter air
8. 5 siung bawang putih
9. 10-15 siung bawang merah
10. gula dan garam secukupnya(yang ini harus pas karena air kaldu akan dinikmati)

Cara membuat:
1. Cabe rawit, bawang, dan kunyit haluskan. Tumis semua bumbu daun (sereh, daun salam dan laos) Untuk cabe, hanya perlu kasar saja, ini berfungsi juga sebagai garnis pada saat penyejian.
2. Tumis bumbu tersebut hingga harum. Masukan air tunggu hingga mendidih.
3. Masukan kraca
4. Masukkan gula dan garam.

Catatan : membuat kraca, kelezatan terakhir adalah air kaldunya. Karena itu, banyak orang yang tidak percaya diri membuat masakan ini. Tapi saya yakin....You can do it!!!..Selamat menikmati Ramadhan dengan kraca.